JAKARTA LIFE'S STYLE
Nama mantan Anggota Komisi Pemilihan Umum, Andi Nurpati,kembali disebut-sebut dalam rapat dengar pendapat Panja Mafia Pemilu dengan jajaran Anggota dan staf Komisi Pemilihan Umum, Selasa (12/7/2011).Kali ini, staf Andi di Divisi Teknis KPU bernama Salahudin yang menguak nama Andi. Awalnya, menurut Salahudin, pada 12 Agustus 2009 Sekjen KPU telah merekapitulasi semua perolehan suara dari dapil-dapil yang juga berasal dari putusan Mahkamah Konstitusi, termasuk di dalamnya perolehan suara untuk Dewi Yasin Limpo dari Dapil Sulawesi Selatan I Partai Hanura. Dalam rapat itu disebutkan bahwa Gerindra yang mendapatkan kursi, bukan Hanura.
"Setelah 12 Agustus 2009 dan sebelum tanggal 21 Agustus 2009, saya lupa tanggalnya, Komisioner KPU menggelar rapat di ruang Ketua KPU untuk membahas perhitungan terakhir perolehan suara sebelum rapat pleno 21 Agustus itu. Nah di rapat itu, saat Sulsel I disebut, Ibu Andi katakan ada penambahan suara. Tetapi, Wakabiro Hukum (Sigit Joyowardono) menyampaikan untuk Sulsel I, sesuai amar putusan MK dan hasil 12 Agustus, tidak ada penambahan suara. Tetapi, karena Bu Andi mengatakan demikian, maka kami mengikutinya," ujar Salahudin pada Panja.
Hal tersebut juga dibenarkan Sigit Joyowardono yang hadir saat itu. Menurut Sigit, dari keputusan Andi itulah pihaknya dan Divisi Teknis KPU kemudian membuat softcopy perhitungan suara yang baru. Salah satunya termasuk perubahan pada suara milik Dewi Yasin Limpo menjadi penambahan.
Softcopy data suara itu yang kemudian juga ditunjukkan kepada Komisioner KPU, Bawaslu, dan sejumlah wakil dari MK yang hadir dalam rapat Pleno KPU tanggal 21 Agustus 2009.
"Bu Andi yang mau harus ada penambahan suara, jadi kami ikuti saja. Kami buat perhitungan suara berdasarkan pertemuan saat itu. Hari itu juga sudah diputuskan bahwa Dewi mendapatkan penambahan suaranya," tutur Sigit.
Rapat ini merupakan fakta baru mengenai keterlibatan Andi. Menurut Ketua Panja Mafia Pemilu Chairuman Harahap, yang menjadi pertanyaan Panja saat ini, dari mana Andi mendapatkan inisiatif untuk memberikan penambahan suara bagi Dewi Yasin.
"Surat palsu tertanggal 14 Agustus 2009 kan masih dipegang oleh Biro Hukum dan Biro Teknis, belum dikaji hingga 21 Agustus 2009. Tapi, kenapa Ibu Andi sudah memutuskan bahwa ada penambahan suara. Dari mana dasar keputusan itu. Di 12 Agustus kan disebut Gerindra yang dapat kursi bukan Hanura. Lalu kenapa bisa berubah, dari mana Andi Nurpati tahu soal penambahan itu? Itu yang kita pertanyakan," tanya Chairuman.
Namun, anggota KPU tak ada yang mengetahui dasar keputusan yang diambil Andi. Mereka justru memperdebatkan tanggal pertemuan yang diungkapkan oleh Salahudin. Beberapa di antara mereka merasa tak hadir dalam pertemuan dengan Andi tersebut.
Apalagi Salahudin dan Sigit sama-sama tak mengingat tanggal pertemuan itu. Mereka hanya menyebut sebelum tanggal 21 Agustus 2009.
Namun, Panja tetap pada kesimpulan bahwa ada fakta baru di mana terjadi sebuah rapat yang telah membahas perubahan suara untuk Dewi Yasin Limpo di KPU. Perubahan itu diambil berdasarkan pernyataan dari Andi Nurpati.
KOMPAS
RELATED TOPIC
- Ex-Lawmaker Tells Judges Guilt Made Him Turn Whistle-Blower in Miranda Case
- Constitutional Court Judge Takes Witness Stand in BI Case
- Indonesia Beats Malaysia to Clinch Top Spot in Group
- SBY Dishes Out Survival Tips As NAM Enters Its 50th Year
- United States Couple Accused Of Enslaving Indonesian Nannies
- Chinese Investors Interested in Infratsructure Projects in Indonesia
- How Suharto Can be More Popular than SBY
- 10,000 Indonesian Workers Needed Overseas per Year
- How Far Nazaruddin Impacts Democrat Party
- Indonesia's 2011 Inflation Could be Below 5.5 Pct
- Govt's Treatment on Indonesians on MT Gemini Hijacked by Somalians
- Foreign Students in Indonesia Mostly Malaysians
- How Indonesians Can Fight "National Bankruptcy"
- ASEAN Counter Terrorism Convention Soon Ratified by Indonesia
- Indonesia Must Not be Blinded by Free Market Ideology
- Indonesian Jails A 'Terrorism' Hotbed
- Police Still Investigating Hacking of Their Website
- TNI Launches Sea Combat Operations
- Indonesia Issues Red Alert as Volcano Erupts
- Indonesian Navy Catches Philippine Fishing Boat
- Indonesia Sets 12 Models of Economic Cooperation
- Xanana to Make Visit to Jakarta
- Govt appoints ambassador Djoko to speak with FIFA
- Indonesia's Rice Imports Reach 1.2 Million Tons
- Soccer-Rebel Indonesian club denied Singapore Cup Entry
- Indonesia berhasil lolos dari sanksi FIFA.
- 262 Indonesians to be evacuated from Libya tonight
- SBY disappointed with '1 or 2 parties', hinting at their dismissal from Cabinet
- Govt to evacuate Indonesians from Libya ASAP
- New Zealand quake toll rises to 113 dead
- Indonesian Cleric Denies Terrorism Charges
- Jakarta Govt Plans to Shut Down Minimarkets
- Lawmaker criticizes Dipo Alam's threat to media
- Metro TV & Media Indonesia Demand Dipo Alam Apology
- Lawmaker criticizes Dipo Alam's threat to media
- Metro TV & Media Indonesia Demand Dipo Alam Apology
- Sekretaris Kabinet Dipo Alam Kritik "TV One", "Metro TV", "MI"
- Indonesia's Improved Investment Climate Appreciated
- Pesawat Tempur Bombardir Pendemo Khadafi
- Ministers Ordered by SBY to Communicate with Ahmadiyah
- Hak Angket Mafia Pajak Gugur di Paripurna, Hak Angket Mafia Pajak Ditolak!
- Hosni Mubarak's Gone! He Really Has Gone!
- Police Name Mastermind of Rioting in Temanggung
- Three Top Banten Police Officers Replaced
- Police Detain 14 Suspects for Temanggung Incident
- SBY Threatened to be Overthrown by FPI
- Anarchic Mass Organizations in Indonesia Can be Disbanded
- Lawmaker Adjie Massaid Dies at 43
- Second Group of Indonesian Evacuees Expected to Arrive
- Gayus U-Turns on His Bakrie Tax Bribe Claims
- Six Ahmadiyah Followers Killed in Clash in Banten
- Imlek Is When Good Luck Comes to Every Home
- Indonesia Jails Rocker for Internet Sex Videos
- Facebook Blames Bug for Hacked Page
- Indonesia Has No Plan to Evacuate Its Citizens in Egypt
- Indonesia Could Face Political Turmoil Like in Egypt and Tunisia
- Indonesian Pop Star Goes on Trial for Sex Tapes
- Denny Indrayana, Gayus Tambunan Once Talked about Avoiding Summons
- Denny Indrayana, The Man behind The Trigger or The Other Way around?
- Is It Foolish to Believe in Gayus Tambunan' Words?
- Complaints on Facebook and Twitter over Gayus Tambunan' Sentence
- Gayus Halomoan Tambunan Marks Abuse of Power in Indonesia
- Sultan Declares Yogyakarta as "City of Republic"
- How The Former Indonesian Migrant Worker Can be Successful
- Obama's Screen Mother Held for Drug Possession in Indonesia
- Indonesia Enters 2011 Cautiousness over Natural Disasters
- Greatest Challenge for The Indonesian Economy in 2011
0 komentar:
Post a Comment