JAKARTA LIFE'S STYLE
Sekretaris Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Ahmad Ubbe mengungkapkan, pansel mempertimbangkan rekam jejak Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah dan Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja yang kontroversial sebagai peserta seleksi calon pimpinan KPK.Pansel tidak meloloskan keduanya dalam seleksi tahap kedua karena tidak ingin KPK periode berikutnya terbebani dengan hal-hal yang sifatnya kontroversial. "Pansel menghendaki KPK tidak menjadi sasaran tembak," kata Ubbe, Jumat (29/7/2011).
Jika KPK periode berikutnya kerap menjadi sasaran tembak, kata Ubbe, dikhawatirkan KPK tidak dapat bekerja maksimal. "Supaya ke depan lebih baiklah," ucapnya.
Seperti diketahui, Chandra dan Ade gagal dalam seleksi tahap kedua calon pimpinan KPK yang berupa uji makalah. Demikian juga dengan Juru Bicara KPK Johan Budi.
Menurut Ubbe, nilai makalah saja tidak cukup untuk meloloskan mereka. "Kalau makalah sendiri, pasti bagus, karena keduanya (Chandra dan Ade) bekerja di sana (di KPK). Tetapi penilaian tidak cukup hanya makalah," ungkapnya.
Pansel mempertimbangkan rekam jejak mereka dengan memperhatikan pemberitaan media dan laporan masyarakat. Diakui Ubbe, terdapat sejumlah laporan masyarakat yang keberatan dengan nama Chandra dan Ade di bursa calon pimpinan KPK.
Apalagi, nama Chandra dan Ade belakangan ini menjadi buah pemberitaan media terkait tudingan M Nazaruddin, tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang.
Seperti diketahui, Nazaruddin menuding Chandra dan Ade merekayasa kasusnya bekerja sama dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Dia juga mengatakan, Ade pernah menemuinya ditemani Johan Budi.
Meskipun demikian, menurut Ubbe, bukan berarti pansel mempertimbangkan kicauan Nazaruddin. "Tetapi lebih kepada orang-orang yang lulus tidak akan menjadi sasaran tembak," ujarnya
KOMPAS
RELATED TOPIC
0 komentar:
Post a Comment