Masa kampanye pemilihan gubernur DKI Jakarta yang berlangsung sejak 24 Juni lalu diwarnai dengan maraknya politik uang. Sedikitnya sebanyak 27 kasus terjadi dan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli paling banyak melakukannya.
"Dari 27 kasus, 20 di antaranya dilakukan oleh pasangan Foke-Nara," ujar Koordinator Divisi Politik Korupsi, Indonesia Corruption Watch (ICW), Abdullah Dahlan saat jumpa pers di gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Jumat (6/7).
Abdullah menambahkan, urutan kedua yaitu pasangan Alex-Nono sebanyak enam kasus dan pasangan Hendardji-Riza, satu kasus.
"Besaran politik uang yang kami temukan dari Rp 20 ribu sampai Rp 6 miliar," katanya.
Dalam temuan di lapangan, lanjutnya, disinyalir juga ada upaya dari tim sukses Fauzi Bowo untuk mengarahkan dalam mencoblos surat suara yang sudah mempunyai kode tertentu.
"Khusus untuk incumbent, juga ditemukan pelanggaran berupa politisasi birokrasi, penyalahgunaan fasilitas negara dan mendompleng iklan-iklan pemerintah di baliho, televisi dan videotron," paparnya.
merdeka.com
Bonus Bisnis Toko Online
Bonus Mingguan & Bulanan
Passive Income 80 juta/bulan
Kewirausahaan (Entrepreneurship) untuk anda yang Karyawan, Mahasiswa dan Ibu Rumah Tangga!!!
0 komentar:
Post a Comment