GOOGLE SEARCH ENGINE
Custom Search

Tujuh Hari Wafatnya Gus Dur Ada Dua Versi

JAKARTA LIFE'S STYLE

Peringatan tujuh hari wafatnya Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, digelar dalam dua versi berbeda.

"Versi Jakarta peringatan tujuh harinya digelar pada Selasa (5/1) malam, sementara versi Jombang pada Rabu (6/1) malam," kata keponakan Gus Dur, Saifullah Yusuf, di Surabaya, Minggu (3/1/2010).

Menurut dia, itu sudah disepakati oleh pihak keluarga, baik yang ada di Ciganjur, Jakarta, maupun di Tebuireng, Jombang.

"Khusus untuk di Jombang, nanti saya dan Pak Gubernur (Soekarwo) akan datang dalam acara tahlilan tujuh hari Gus Dur di Tebuireng," kata Wakil Gubernur Jatim itu.

Mengenai banyaknya peziarah yang sampai membawa tanah uruk makam Gus Dur, dia menganggap sebagai hal yang wajar dan tidak perlu ada larangan.

"Menurut pandangan saya, itu bukan perbuatan syirik. Wajar, masyarakat bersikap seperti itu untuk mencari berkah. Tidak perlu dilarang," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul itu.

Dia mengatakan, sikap masyarakat seperti itu lazim dilakukan warga "nahdliyin" yang menganggap sesuatu yang melekat pada diri seorang wali atau ulama besar bisa mendatangkan berkah.

Apalagi, lanjut Gus Ipul, semasa hidupnya Gus Dur sering kali melakukan ziarah ke makam para wali, baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri.

Bahkan, sebelumnya jenazah Gus Dur sempat akan dikebumikan di Makam Auliya’, Dusun Tambak, Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jatim, dan Ciganjur, Jakarta. Namun, akhirnya keluarga memutuskan pemakaman mantan Ketua PBNU itu di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Kamis (31/12/2009).(KOMPAS)

BACA JUGA :
Biografi, Profil, Biodata serta Riwayat Hidup Gusdur (K.H. Abdurrahman Wahid)
Gus Dur Wafat Pukul 18.45 WIB
Gus Dur Kecewa Pidato Presiden
Gus Dur vouches for two KPK Deputy Chiefs` innocence
Yenny Wahid Menikah, Maskawin 40 Sapi

0 komentar:

Post a Comment

 

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

RECENT COMMENT