Asap masih mengepul di puing pesawat Hercules TNI AU yang jatuh di Desa Geplak, Karas, Magetan, Jawa Timur, Rabu (20/5).
"Kita prihatin. Jatuhnya pesawat hercules adalah musibah yang bila dirunut sebagai konsekuensi menggunakan Alutsista udara yang sudah berumur tua serta ketidakcukupan biaya perawatan." katanya ketika dihubungi di Jakarta, Selasa.
Tiga hal yang menjadi faktor peristiwa jatuhnya Hercules C-103 menurut Yuddy, karena umur alutsista tua, minimnya anggaran perawatan dan adanya kemungkinan suku cadang pesawat yang dikanibal.
Menurut Yuddy, minimnya anggaran pertahanan, menyebabkan TNI tidak bisa memiliki peralatan perang, termasuk pesawat angkut baru apalagi modern, yang dapat meminimalisir terjadinya resiko kecelakaan.
"Bahkan,TNI juga tidak memiliki anggaran perawatan Alutsista yang memadai untuk menjaga kontinuitas keamanan pengoperasian alat-alat pertahanannya," katanya.
Yuddy mengatakan, anggaran pemerintah kepada TNI. Pemerintahan kedepan, seharusnya memproyeksikan anggaran pertahanan sekurangnya 75 persen dari kebutuhan minimalnya, untuk mengurangi resiko penggunaan alutsista dan meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI.
Dia juga menjelaskan, sebenarnya anggaran pertahanan yang diperlukan untuk pertahanan sebesar Rp174 triliun, sementara itu minimum esential "requirement budget" yang pernah diajukan sebesar Rp76 triliun.
Tetapi, menurut dia, negara tidak memiliki anggaran bidang pertahanan sebesar itu dan hanya mampu menganggarkan Rp35 triliun. Menurut Yuddy, jumlah itu sangat minim.
"Anggaran TNI yang hingga saat ini baru dapat dipenuhi negara sekitar 45 persen dari kebutuhan minimal adalah cermin ketidakberpihakan politik," kata Yuddy.
Ia juga menghimbau agar politik anggaran pemerintah seharusnya pro pertahanan, demi mencegah terulangnya kecelakaan seperti ini.
Pesawat Hercules C-130 bernomor A-1325 jatuh di persawahan dan menimpa dua rumah warga di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu pagi.
Pesawat ini melakukan kontak terakhir pukul 06.25 WIB dari ketinggian 10.000 meter terus merendah mendekati landasan Lanud Iswahyudi, Madiun, dimana saat itu cuaca satu kilometer menjelang landasan berkabut tipis
BUYING GUIDE, HELP YOU TO CHOICES YOUR DREAMS, WANTS AND NEEDS
0 komentar:
Post a Comment