GOOGLE SEARCH ENGINE
Custom Search

Antasari Sebut Pejabat Negara

Penyidikan kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen, yang melibatkan Ketua KPK (saat itu) Antasari Azhar, mulai beralih haluan. Selain motif asmara, penyidikan juga terkait soal dugaan korupsi di tubuh sebuah perusahaan BUMN yang sedang ditangani Antasari.

Sebanyak 35 pertanyaan dilontarkan penyidik ke Antasari. ”Difokuskan soal tanggung jawab sebagai Ketua KPK, lalu ditanya juga tentang koordinasi dengan (pimpinan KPK) yang lain,” papar Juniver Girsang yang ditemui seusai mendampingi Antasari dalam pemeriksaan keempat, Senin (11/5) malam.

Earn $$ with WidgetBucks!

Semua pertanyaan penyidik dijawab Antasari, termasuk tentang laporan Nasrudin soal dugaan korupsi di tubuh PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), yang tak lain induk PT PRB. Dalam pengaduannya itu, Nasrudin memberikan sejumlah nama pejabat negara yang diduga korupsi kepada Antasari.

Kepada penyidik, Antasari mengatakan bahwa dia memiliki dokumen-dokumen yang diberikan Nasrudin soal dugaan korupsi itu. ”Ada beberapa nama (pejabat negara yang terlibat), cuma Antasari tidak mau sebutkan dulu, enggak etislah,” kata Hotma Sitompul, pengacara Antasari lainnya.

Pemberian dokumen-dokumen penting soal dugaan korupsi dari Nasrudin ke Antasari itu terjadi setahun lalu. Sejak itulah hubungan Antasari dengan Nasrudin semakin intens dan akrab. Antasari menyambut baik pengaduan Nasrudin soal dugaan korupsi itu, apalagi menyangkut pejabat negara.

Untuk itu, kata Juniver, semua informasi dari Antasari perlu dikaji kembali oleh pihak penyidik. Dokumen itu harus diteliti kebenarannya. Ketika ditanya apakah itu berarti arah penyidikan motif pembunuhan Nasrudin mulai beralih, Juniver mengatakan, ”Itu kewenangan penyidik.”

Dikatakan Juniver, jika memang nantinya motif pembunuhan Nasrudin, yang ditembak seusai bermain golf, beralih dari motif asmara ke masalah politik, maka pihaknya bersyukur. ”Kami berterima kasih. Itu artinya semuanya akan segera terbongkar,” ucap Juniver.

Selama pemeriksaan, Antasari berkeras bahwa dia tidak terlibat dalam rencana pembunuhan Nasrudin. Bahkan, kata Juniver, dalam berita acara pemeriksaan, Antasari membantah telah memberikan perintah kepada Sigid Haryo Wibisono mencari orang untuk mengeksekusi Nasrudin.

Sebaliknya, Juniver menegaskan, Antasari cuma jadi korban dalam kasus tewasnya Nasrudin. Cinta segitiga yang melibatkan Antasari, Rani Juliani, dan Nasrudin sebenarnya cuma bumbu, Antasari pun siap jika dikonfrontasi dengan Sigid dan Wiliardi Wizar soal rencana pembunuhan itu.

Order Champix Online

Terima perintah

Sementara itu di ruang terpisah, tersangka Eduardo Ndopo Mbete alias Edo, penerima order pembunuhan dari Wiliardi, menjalani pemeriksaan. Sebanyak 44 pertanyaan dicecarkan kepada Edo. BM Selamat Situmorang, pengacara Edo, mengatakan, inti keterangan Edo ke penyidik bahwa pada pertengahan Februari 2009 Edo menerima tugas dari Wiliardi dan Jery Hermawan.

Seperti diberitakan, Jery Hermawan adalah penghubung Edo dengan Wiliardi. Sementara, Wiliardi yang mantan Kapolrestro Jakarta Selatan menerima perintah dari Sigid Haryo Wibisono untuk mencari orang yang bisa membunuh Nasrudin.

Dalam keterangannya ke penyidik, Edo mengatakan bahwa menurut Wiliardi perintah yang disampaikan kepada dia adalah tugas negara. Bahwa Wiliardi mencari orang yang dapat menghabisi seseorang yang digambarkan punya potensi untuk mengacaukan keamanan negara. Antasari Azhar disangka terlibat kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen di Padang Golf Modernland, Tangerang, Maret lalu. Dia bersama delapan tersangka lainnya dijerat Pasal 340 KUHP yang ancamannya hukuman mati. Kedelapan tersangka lain itu dua di antaranya Sigid Haryo Wibisono (Komisaris Utama PT Pers Indonesia Merdeka) dan Kombes Wiliardi Wizar (mantan Kapolrestro Jakarta Selatan).

Enam lainnya terdiri atas Heri Santosa (pengendara Yamaha Scorpio), Daniel Daen (penembak/eksekutor), Fransiskus Tadon Keran alias Amsi (pengendali lapangan), Hendrikus Kia Walen alias Hendrik (pemberi order kepada Fransiskus), Eduardo Ndopo alias Edo (penerima order pembunuhan dari Wiliardi), dan Jerry Hermawan LO (penghubung Edo dengan Wiliardi)
MoreNiche

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.


0 komentar:

Post a Comment

 

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

RECENT COMMENT