Para calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta rupanya tak hanya bersaing dalam hal misi dan visi untuk mencari pendukung. Tapi mereka juga "berperang" dalam gaya khususnya kostum.
Tengok saja acara penandatanganan komitmen berintegritas dan deklarasi Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang dihadiri seluruh calon di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis, 14 Juni 2012. Dua pasang calon yaitu Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) dan Hidayat Nur Wahid-Didik Rachbini kompak dengan kostum kebesaran mereka.
Dibandingkan calon lain, mereka lebih menarik perhatian dengan seragam khas tersebut. Pasangan yang satu mengenakan kemeja kotak-kotak merah biru, yang lain kemeja batik dengan warna oranye mentereng. Sisanya, sangat biasa dengan kemeja putih mereka. Ditambah lagi beberapa anggota tim sukses kedua calon mengenakan seragam yang sama, membuat KPK lebih "berwarna".
Jokowi-Ahok sudah lebih dulu dikenal dengan kemeja kotak-kotaknya. Kala itu mereka terlihat kompak mengenakan seragamnya. "Pakai (seragam) dong, kalau tidak nanti ditanya orang," kata wali kota Solo ini kalem.
Adapun Hidayat, terlihat lebih percaya diri dengan kemeja batiknya. Ia malah berpromosi "sejarah" dan tujuan dibalik batik oranye yang dikenakannya. Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, batik adalah salah satu karya Indonesia yang saat ini sudah mendunia dan patut dilestarikan.
"Kehadiran seragam ini menjaga tradisi, bisa sebagai simbol (Indonesia), dan juga modernitas," kata dia.
Ya, semoga saja ciri khas masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI bisa menarik perhatian masyarakat Jakarta untuk mencoblos mereka di hari pemilihan pada 11 Juli nanti.
TEMPO
Bonus Bisnis Toko Online
Bonus Mingguan & Bulanan
Passive Income 80 juta/bulan
Kewirausahaan (Entrepreneurship) untuk anda yang Karyawan, Mahasiswa dan Ibu Rumah Tangga!!!
0 komentar:
Post a Comment