JAKARTA LIFE'S STYLE. Michael Jackson pada Hari Jum'at (3/7) akan dimakamkan. Namun perbincangan mengenai penyebab kematiannya belum berhenti. Seorang ahli gizi yang beberapa bulan terakhir bekerja untuk Raja Pop ini, baru buka suara kepada kantor berita AP.
Cherilyn Lee, seorang perawat khusus gizi termasuk pemberian konseling, mengatakan bahwa ia berulang kali menolak permintaan Micahel Jackson untuk obat, Diprivan, yang diberikan melalui urat nadi.
Jackson sedang berjuang melawan imsonia dalam beberapa bulan terakhir. Kepada Lee, dia mengaku membutuhkan obat itu meskipun tahu resikonya. Lee dibayar utnuk membantu persiapan kembali Jackson untuk turnya.
Lee mengaku menerima telpon empat hari sebelum Jackson meninggal. Dalam suara ketakutan, Lee mendengar bahwa Jackson menenggak Diprivan atau obat lain –entah darimana mendapatkannya-- agar bisa tidur.
Sementara di Florida pada 21 Juni, Lee dihubungi oleh anggota staf Jackson. "Dia memanggil dan sangat gelisah dan berkata, 'Michael perlu anda lihat segera'. Saya berkata, 'Apa yang salah?' Dan saya dapat mendengar Michael di latar belakang ..., 'Salah satu sisi tubuh saya panas, sangat panas, dan satu sisi tubuh saya dingin. Ini sangat dingin,'" kata Lee.
"Saya berkata, 'Katakan kepada dia (Jackson) dia perlu pergi ke rumah sakit. Saya tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia perlu pergi ke rumah sakit ... segera. "
"Pada saat itu, saya tahu bahwa seseorang telah memberikan sesuatu untuk menekan sistem saraf pusat," kata Lee. "Dia dalam kesulitan pada Hari Minggu dan dia menangis."
Jackson tidak pergi ke rumah sakit. Dia meninggal 25 Juni setelah menderita penyakit jantung, kata keluarganya. Otopsi telah dilakukan, namun hasilnya masih membutuhkan waktu. "Saya tidak tahu apa yang terjadi di sana. Satu-satunya hal yang dapat saya katakan adalah dia tetap keukeuh dengan obat ini," kata Lee.
Menyusul kematian Jackson, muncul dugaan bahwa penyanyi berusia 50 tahun itu telah menenggak obat-obat semacam analgesik, penenang dan antidepresi. Tetapi Lee mengatakan ia pernah menemui seorang laki-laki yang tersiksa oleh obat tidur dan Jackson rekasinya berbeda.
"Dia (Jackson) tidak ingin mendapatkan perasaan lebih baik dan tenang dari obat ini," katanya. "Ini adalah orang yang tidak kecanduan obat. Ini adalah orang yang mencari bantuan, mati-matian agar bisa tidur dan istirahat.”
Jackson telah berlatih keras untuk persiapan turnya dengan tajuk “This Is It”.
Read : http://buyingsguide.blogspot.com
Read : http://bekasijakarta.blogspot.com
Read : http://bukalowongankerja.blogspot.com
0 komentar:
Post a Comment