GOOGLE SEARCH ENGINE
Custom Search

Farrah Fawcett, Terus Berjuang hingga Detik Terakhir

http://www.mediaindonesia.com/mediaperempuan/spaw/uploads/images/article/image/2009_06_26_01_19_20_farrah_fawcettdet.jpg

JAKARTA LIFE'S STYLE. PADA era 1970-an sampai 1980-an, dia sempat menjadi ikon budaya pop karena gaya rambutnya yang ditiru jutaan gadis muda di berbagai penjuru dunia. Selain itu, aktris yang dikenal lewat perannya di serial televisi Charlie's Angels ini juga dikenal sebagai salah satu simbol seks yang dipuja banyak kaum adam.

Akan tetapi, perjalanan hidup perempuan satu ini tidak bisa dikatakan mudah. Sejak tiga tahun lalu, perhatian publik tergugah melihat kebulatan tekadnya saat berjuang melawan penyakit kanker yang ia derita.

Ferrah Leni Fawcett alias Farrah Fawcett dilahirkan pada 2 Februari 1947, di Corpus Christi, Texas. Ia adalah aktris Amerika Serikat yang pernah dinominasikan untuk berbagai penghargaan Golden Globe dan Emmy Award.

Sepak terjang Fawcett di kancah internasional dimulai dengan perannya sebagai seorang penyelidik pribadi Jill Munroe di serial televisi Charlie's Angels, pada 1976. Setelah itu, ia tampil dalam beberapa serial televisi lain dengan berbagai peran yang menantang, seperti The Burning Bed, Nazi Hunter: The Beate Klarsfeld Story, Poor Little Rich Girl: The Barbara Hutton Story, dan Margaret Bourke-White.

Sejak 1966-1969, Fawcett menjalani studi di University of Texas di Austin, dan masuk ke dalam lingkungan persaudaraan Delta Delta Delta Sorority. Setelah itu, fotonya masuk ke dalam ''Ten Most Beautiful Coeds'' di universitasnya, yang lantas terbit di majalah Cashbox.

Ketika seorang publicist Hollywood melihatnya, Fawcett diminta segera pindah ke Los Angeles untuk merintis karier. Pada 1969, ia pun pindah ke sana dan mencoba peruntungannya di Hollywood.

Di masa-masa awal perjalanan kariernya, Fawcett menerima tawaran menjadi bintang iklan beberapa produk seperti krim cukur, pasta gigi, dan shampoo. Penampilan pertamanya dalam serial televisi dimulai ketika ia menjadi bintang tamu dalam I Dream of Jeannie, yang akhirnya mengantarkan Fawcett menuju peran yang fenomenal di Charlie's Angels.

Sejak saat itu, berbagai tawaran lain mulai berdatangan dan Fawcett menjadi kian terkenal. Gaya rambutnya bahkan menjadi tren internasional yang diikuti oleh kawula muda di seluruh dunia. Sepanjang kariernya di dunia hiburan, Fawcett telah menerima tiga nominasi Emmy Award untuk perannya di film The Burning Red, serta dua buah nominasi Golden Globe masing-masing untuk film Extremities dan Nazi Hunter: The Beate Klarsfeld Story.

Pada 2006, Fawcett mendapatkan pukulan telak karena didiagnosis menderita kanker dubur dan hati. Sejak itu, ia mulai menjalani sejumlah perawatan medis untuk mengobati penyakitnya, mulai dari berbagai kemoterapi sampai tindakan operasi.

Pada ulang tahunnya yang ke-60, Fawcett dilaporkan telah terbebas dari kanker. Sayangnya empat bulan kemudian, tepatnya pada Mei 2007, Fawcett kembali mendapat kejutan ketika dokter menemukan polip pada area yang dulu terserang kanker.

Merasa tidak cocok dengan saran yang diberikan dokternya, Fawcett memutuskan terbang ke Jerman dan menjalani perawatan, yang disebut media sebagai cara alternatif yang holistik dan agresif. Akan tetapi, penyakit yang diderita Fawcett kian mengganas, dan dia terus menjalani berbagai perawatan medis seperti terapi laser ablasi, chemoembolization, dan lain sebagainya.

Selama itu, Fawcett terus mendokumentasikan perjuangannya dalam mencari berbagai pengobatan alternatif di Jerman dan Amerika, penderitaannya menjalani operasi demi operasi, sampai dampak berbagai perawatan yang membuatnya terpaksa kehilangan rambut pirangnya.

Energi dan semangat yang diperlihatkan Fawcett selama menghadapi ujian tersebut betul-betul mengangumkan. Ia percaya penyakit kanker yang dideritanya pasti dapat disembuhkan, dan keyakinan itulah yang membuatnya mampu terus bertahan.

Pada awal April 2009, Fawcett yang telah kembali ke Amerika dilarikan ke rumah sakit karena tidak sadarkan diri dan berada dalam kondisi kritis. Akan tetapi, juru bicaranya membantah pemberitaan tersebut dan menyatakan Fawcett tidak sedang berada di ambang maut. ''Ia tetap memiliki semangat yang tinggi dan selera humor seperti biasanya,'' ujar juru bicara itu.

Sebulan kemudian, Fawcett dilaporkan berada dalam masa kritis pada stadium terakhir penyakitnya. Sementara itu, pada 15 Mei 2009, film dokumenternya yang berjudul Farrah's Story disiarkan stasiun televisi NBC.

Belum lama ini, aktor Ryan O'Neal yang telah menjadi kekasih Fawcett sejak 1982, mengajaknya menikah. Sayangnya, pasangan tersebut tidak sempat mewujudkan rencana mereka, karena maut telah lebih dulu menjemput calon mempelai wanita.

Setelah semua perjuangan panjang itu, Fawcett akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Kamis (25/6), di ruang perawatan intensif Saint John's Health Center di Santa Monica, California. Selama itu, sang kekasih O'Neal tetap setia mendampingi di sisinya.



1 komentar:

July 8, 2009 at 5:58 PM Gabriele said...

This blog Farrah Fawcett terus berjuang hingga seems to have much information about the American actress. Did she feature in an Indonesian TV series?

Post a Comment

 

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

RECENT COMMENT