Rani Juliani dikawal anggota polisi saat mendatangi Kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (26/6). Rani Juliani adalah saksi kunci kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen yang melibatkan Antasari Ashar.
Sejak Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen terbunuh beberapa bulan silam, nama Rani Juliani, wanita muda yang dinikah siri oleh korban, mencuat ke permukaan.
Namun, Rani, mantan gadis golf di Padang Golf Modern Land, Tangerang, hampir tidak pernah muncul di depan publik. Pemeriksaan terhadap Rani yang saat ini tengah berada di bawah perlindungan polisi hingga kini pun terkesan ditutup-tutupi. Terakhir, ketika diperiksa polisi, Rani dikabarkan mengenakan kerudung agar kehadirannya tidak terendus media.
Namun, Jumat (26/6) pagi ini, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Muhammad Iriawan akhirnya mengumumkan bahwa saksi kunci tersebut akan memberikan pernyataan pers pertamanya.
Bak gayung bersambut, para wartawan pun berduyung-duyun ke Polda Metro Jaya. Tidak tanggung-tanggung, sebagian besar wartawan telah berdatangan beberapa jam dari waktu yang ditentukan.
Tampil berbalutkan kemeja coklat muda dan rambut hitam legam tergerai hingga ke pundak, Rani tampak seperti bintang remaja yang digandrungi saat ini. Tidak heran jika Rani sempat disebut-sebut sebagai gadis golf favorit di tempatnya bekerja. Sayangnya, hampir tidak ada sepatah kata pun yang meluncur dari mulut Rani hari ini. Pengamanan terhadap dirinya dinilai wartawan berlebihan.
Alih-alih memberikan keterangan pers, Rani malah memilih melemparkan senyuman manisnya ke arah kerumunan wartawan. Tidak hanya itu, polisi pun sempat "memamerkan" Rani di tengah-tengah proses pemeriksaan dirinya sebagai saksi di kasus dugaan pembunuhan berencana dengan salah satu tersangkanya, Ketua KPK nonaktif Antasari Azhar.
Didampingi sejumlah petugas kepolisian, Rani diboyong ke lobi Direskrimum. Rani pun melambaikan tangannya dan tersenyum. Aksi tutup mulut ini pun membuat para wartawan kecewa. "Emangnya dia siapa melambai-lambaikan tangan begitu? Serasa ibu negara yang lagi turun dari pesawat kali, ya," cetus seorang wartawati sengit.
Sekitar pukul 16.00, pemeriksaan terhadap Rani pun usai. Namun, lagi-lagi para wartawan harus menelan pil kekecewaan karena ternyata petugas keamanan berhasil mengecoh mereka. Polisi mengondisikan seolah-olah Rani keluar dari lobi Direskrimum dengan berpura-pura berjaga-jaga dan memarkir mobil Toyota Fortuner hitam di sekitar lokasi. Sebelumnya, Toyota Fortuner itulah yang membawa Rani ke Polda.
Namun, setelah ditunggu beberapa saat, ternyata Rani tak kunjung keluar juga. Akhirnya diinformasikan bahwa Rani telah keluar dari pintu lainnya. Petugas yang berjaga-jaga di lokasi pun berlalu dengan senyum mengembang di wajahnya.
Seorang wartawan pun kembali menyeletuk, "Huuuu, dia ini saksi atau tersangka sih. Kok berlebihan banget." Perhatian media terhadap Rani memang sangat besar. Hal ini juga disampaikan oleh seorang petugas kepolisian yang berjaga-jaga di lobi Direskrimum. "Dibandingkan kasus Manohara, kasus Rani lebih ramai diliput media, mas," ujarnya
Read : http://buyingsguide.blogspot.com
Read : http://bekasijakarta.blogspot.com
Read : http://bukalowongankerja.blogspot.com
0 komentar:
Post a Comment