Paling tidak ada tiga misi yang diurai Bima. Pertama, Demokrat yang mengusung capres Susilo Bambang Yudhoyono ingin 'mengunci' langkah capres Gerindra, Prabowo Subianto. "SBY paham bahwa rival paling berat Prabowo Subianto. Dengan merangkul Partai PDI Perjuangan, maka Prabowo betul-betul tidak punya teman dan tidak bisa maju," ujar Bima, Senin (11/5).
Kedua, dengan mengajak PDI Perjuangan sebagai mitra koalisi, Demokrat 'memaksa' Golkar menjadi oposisi. Jika Demokrat-PDI Perjuangan bersatu, menurut Bima, akan berdampak pada masa depan Golkar. "Golkar kan sudah dibuat tidak menentu," kata Direktur Eksekutif Charta Politika ini.
Keinginan lainnya, Demokrat ingin menggalang kekuatan penuh untuk menyokong di parlemen, setelah Golkar memutuskan 'bercerai'. Hingga saat ini, baik Demokrat maupun Partai PDI Perjuangan belum mau buka suara kemungkinan bentuk kerja sama yang akan dilakukan kedua partai.
0 komentar:
Post a Comment