JAKARTA LIFE'S STYLE
Banjir selalu jadi langganan Jakarta tiap tahun. Gubernur DKI Fauzi Bowo menilai banjir lebih disebabkan sikap masyarakat sendiri yang seolah apatis setiap datangnya musim penghujan."Masyarakat masih menganggap jika banjir, so what!" kata pria yang akrab disapa Foke ini usai salat Jumat di Balaikota Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, umat (13/11/2009).
Foke pun tidak membantah jika di Jakarta akan banyak terjadi genangan air memasuki musim penghujan ini. "Ini musim hujan. Dari bayi sampai nenek-nenek juga tahu kalau bakal banyak yang masih tergenang," ujarnya.
Menurut Foke, penanganan banjir yang dilakukan Pemda DKI selama ini selalu terkendala oleh perilaku masyarakat sendiri yang tidak tertib. Tidak ada antisipasi masyarakat, terutama yang tinggal di bantaran sungai. Padahal warga tahu banjir selalu mengancam setiap musim penghujan.
Foke mencontohkan relokasi warga di bantaran sungai yang dipindahkan ke Rumah Susun (Rusun). Walaupun sudah dipindahkan ke rumah susun yang aman dari banjir, tetap saja mereka keukeuh tinggal di bantaran kali.
"Coba itu dicek di rusun Bidaracina. Mereka sudah pasti balik lagi ke bantaran kali di dekat Kampung Melayu," ujarnya memberi contoh.
Pria berkumis ini mengatakan, Pemda sudah mengadakan apel kesiagaan menyambut musim penghujan ini. Sungai Ciliwung yang menjadi momok banjir di Jakarta sudah dipasangi early warning system.
"Kita sudah adakan apel kesiagaan. Masyarakat tahu ke mana mereka harus pergi jika air naik. Ciliwung juga ada early warning. Jadi jika air naik, 6-12 jam sebelumnya sudah diketahui," pungkasnya.(Detiknews)
0 komentar:
Post a Comment