JAKARTA LIFE'S STYLE
Anggota Komisi III DPR Gayus Lumbuun keluar di saat rapat kerja DPR dengan Polri, Kejaksaan Agung (Kejagung), dan KPK tengah berlangsung. Gayus menilai rapat tersebut sia-sia karena ketidakterbukaan dari pihak Kejagung."Tadi saya ingin membuka lebih dalam, tapi teman-teman semua ingin saya berhenti. Menurut saya ini semua karena ada kepentingan tertentu," ujar Gayus Lumbuun di luar ruang sidang kepada wartawan setelah walk out dari rapat kerja DPR dengan Polri, Kejagung, dan KPK di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Kamis (19/11/2009).
Gayus mengatakan dirinya hanya meminta Jaksa Agung lebih terbuka terkait kasus kriminalisasi KPK.
Sebab menurutnya, ini menjadi masalah serius terlebih-lebih Presiden sampai membentuk Tim 8 untuk memperbaiki penegakan hukum Indonesia.
"Tapi Jaksa Agung saat ditanya soal kelanjutan kasus Bibit-Chandra selalu bilang nanti-nanti. Saya cuma minta Jaksa Agung menyampaikan bahwa apakah memang mempunyai bukti yang bisa menyambungkan missing link tetapi Jaksa Agung malah beralasan ini itu, dan akan menjawab setelah di pengadilan," jelas anggota dewan dari FPDIP ini.
Gayus menyatakan kekecewaannya terhadap Komisi III yang menurutnya sangat menyedihkan. Rapat dengan Jaksa Agung pun dinilainya tanpa tujuan.
"Komisi III sekarang sangat menyedihkan, rapat dengan Jaksa Agung berputar-putar secara formil, tidak ada tujuannya. Saya kecewa sekali, pimpinan tidak memberi saya kesempatan lebih, padahal saya harus membuka ke publik. Nasib dua orang itu sangat tergantung di Kejaksaan," tuturnya.
"Jaksa Agung tidak bisa membaca dengan jernih, mana yang lebih penting. Dia mengedepankan publik tapi dengan menyembunyikan dari publik, sangat menyedihkan," tandas dia.(Detiknews)
0 komentar:
Post a Comment