Michael Jackson berpose bersama anak-anak Thailand.
Michael Jackson mempunyai derajat kepahlawanan di dunia musik setara dengan Elvis Presley atau The Beatles.
Namun, ia adalah bintang kulit hitam pertama yang mampu menginspirasi begitu banyak penggemarnya di seluruh dinia.
Total penjualan 350 juta kopi di seluruh dunia selama 40 tahun karier bermusik membuatnya layak disebut "Raja Pop". Ia meninggal dunia pada Kamis (25/6) menjelang konser comeback-nya pada 8 Juli di London.
Semasa jaya selama bertahun-tahun, tiket konser Jackson selalu ludes terjual. Rata-rata 40.000 tiket terjual dalam sejam. Penggemarnya bertebaran dari seluruh penjuru dunia, mulai dari Jepang, Jerman, hingga Dubai, bahkan tak sedikit orang Indonesia mau merogoh kocek dalam untuk menyaksikan konser Jackson.
Steve Greenberg, pendiri dan CEO S-Curve Records, yang dulunya menjadi disc jockey di Tel Aviv, Israel, ketika Thriller pertama kali diluncurkan mengatakan betapa Jackson menjadi ikon internasional. "Dia adalah daya tarik global bagi penggemar dan artis di seluruh dunia. Dia dikagumi di Timur Tengah, Asia, Amerika, dan Eropa," kata Greenberg. "Dia memiliki universalitas yang tidak dimiliki banyak orang. The Beatles mempunyai itu, Muhammad Ali juga, tetapi tidak banyak orang memilikinya," lanjutnya.
Jackson juga seorang dermawan sejati. Aktivis kemanusiaan AS, Al Sharpton, mengakui betapa Jackson sangat peduli terhadap sesama. Sharpton mengatakan, lagu Jackson yang ditulis bersama Lionel Richie, "We are the World" dijual dan semua hasilnya untuk amal. Penjualan lagu itu memperoleh uang 50 juta dollar (sekitar Rp 500 miliar) untuk membantu pemulihan negara-negara Afrika.
Read : http://buyingsguide.blogspot.com
Read : http://bekasijakarta.blogspot.com
Read : http://bukalowongankerja.blogspot.com
0 komentar:
Post a Comment