"Ini harus diantisipasi. Karena akan menimbulkan cacat pemilu. Demokrasi akan terdistorsi karena adanya black campaign," ujar pengamat politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit , Minggu (28/6/2009).
Maraknya kampanye hitam (black campaign) menjelang pelaksanaan pemilu presiden (pilpres) semakin membuat suasana politik kian panas. Para capres-cawapres diminta untuk tidak terprovokasi dengan mengantisipasinya agar tidak semakin memperkeruh suasana.
Menurut Arbi, black campaign harus segera diusut agar tidak melebar ke mana-mana. "Siapa pun yang melakukan yang jelas salah. Tapi yang jadi persoalan bisa ditelusuri nggak? Itu kan bisa saja menggunakan intelijen untuk mengadu domba, dan menghilangkan jejak asal
usulnya si pembuat black campaign," imbuhnya.
Kalau pun memang ada pihak intelijen yang membantu menyebarkan black campaign, pria yang biasa menguncir rambutnya ini sangat menyayangkan. Karena menurutnya seharusnya para intelijen tidak ikut cawe-cawe dalam urusan politik.
KPU dan Panwaslu, imbuhnya, juga diminta untuk proaktif menangkis adanya black campaign serta gejala-gejala yang mengarah ke sana.
Read : http://buyingsguide.blogspot.com
Read : http://bekasijakarta.blogspot.com
Read : http://bukalowongankerja.blogspot.com
0 komentar:
Post a Comment