GOOGLE SEARCH ENGINE
Custom Search

Caddy Golf Sering Jadi Sasaran Pelecehan Seksual (Bag. 2)

Order Champix Online

Earn $$ with WidgetBucks!

Seorang Caddy dituntut untuk bisa menghadapi berbagai perlakuan kasar dari para pemain Golf, mulai dari caci maki, dilempar stik Golf, hingga merasakan kepalan tangan sang pemain, dan bahkan pelecehan seksual.

Nina juga menuturkan pengalaman pahitnya yang sempat merasakan lemparan stik pemukul golf ke arahnya ketika sedang menjadi Caddy seorang pengusaha asal Korea Selatan karena kesalahannya menjatuhkan stik Golf sang pemain.

Tidak hanya itu. Bahkan, rekan seprofesinya pernah merasakan kepalan tangan sang pengusaha yang kesal karena sang Caddy salah menuliskan perolehan angka di kartu skor. Tidak cukup dengan perlakuan kasar secara fisik dan verbal, para Caddy juga harus siap dengan perlakuan yang melecehkan secara seksual.

Jika dilihat dari latar belakang pemain yang ia pernah pandu, ada perbedaan antara pemain lokal dan pemain asing, seperti Korea Selatan. Perbedaan kebiasaan pemain asal Korea Selatan biasanya lebih banyak melecehkan secara verbal, atau dengan kata-kata saja. Namun, kebalikannya, para pemain lokal yang menurut Nina, "Tangannya yang ngomong".

"Biasanya kalau orang Korea yang main paling cuma dengan perkataan, tapi kalau pemain lokal biasa suka "pegang-pegang" karena itu biasanya tips dari pemain lokal suka lebih besar dari pemain asing," kata Nina.

Selain itu, ia juga mengeluhkan perbedaan perlakuan antara Caddy favorit dan Caddy yang tidak menjadi langganan karena biasanya mereka bisa datang sesuai keinginannya tanpa terikat jadwal kedatangan yang biasanya ditentukan perusahaan minimal delapan kali dalam sebulan.

"Kalau kita yang melakukan itu, langsung ditegur, tapi kalau Caddy favorit langganan tidak ada masalah, bahkan pihak pengelola seakan tutup mata," katanya.

Dari banyaknya Caddy yang memandu para pemain, mereka yang sering menjadi langganan para pemain dikategorikan sebagai Caddy favorit.

Biasanya para Caddy favorit itulah justru yang mampu mempertahankan pemain baik yang sudah menjadi anggota atau tidak agar mereka mau kembali main di lapangan tersebut.

Nina juga sempat mengutarakan, para caddy ini juga mendapatkan semacam keringanan dalam pekerjaannya. Memang, diakuinya dalam profesi seorang caddy, mereka tidak memiliki gaji tetap bulanan. Mereka hanya dibayar berdasarkan berapa kali mereka menemani pelanggan bermain.

Upah menjadi Caddy untuk satu kali memandu pemain di lapangan biasanya bekisar antara Rp 28.000 dan Rp 60.000. Namun, itu di luar ’tip’ pelanggannya.

Besaran tip itu sendiri berbeda untuk setiap pemain, dengan kisaran antara Rp 150.000 dan Rp 350.000 per orang. Namun, hal itu kembali lagi pada kepuasan pemain atas kinerja sang Caddy.

"Terkadang dalam sebuah turnamen Golf, seorang Caddy bisa dihadiahi sebuah sepeda motor hanya karena ia mampu memandu pemain di lapangan mendapatkan 'hole in one' atau memasukkan bola ke dalam lubang dengan sekali pukulan," katanya.

Memiliki gaya hidup mewah dan serba berkecukupan merupakan impian semua orang. Namun, bagi sebagian orang, jalan itu dapat ditempuh dengan berbagai macam "jalan pintas". Menurut Nina, tidak sedikit Caddy yang keluar dari pekerjaannya karena menikah dengan pemain langganannya. Bahkan, ada juga yang dimodali untuk membuka usaha butik sendiri.

Lowongan Kerja Terbaru 2009...
HELP YOU TO CHOICES YOUR DREAMS, WANTS AND NEEDS

MoreNiche

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.JumpLaunch Web HostingFree Shipping on All Ground OrdersFree shipping on printing suppliesStack and Tilt Golf Swing Videos by Medicus Golf

0 komentar:

Post a Comment

 

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

RECENT COMMENT