GOOGLE SEARCH ENGINE
Custom Search

Sejumlah Pesanan Kaus Pilpres Senilai Rp 3 Miliar Belum Dibayar

JAKARTA LIFE'S STYLE. Tunggakan pemesanan kaus kampanye pemilihan umum presiden yang baru saja usai ke sejumlah perajin di sentra industri kaus Suci, Kota Bandung, Jawa Barat, total sekitar Rp 3 miliar. Saat ini perajin masih menunggu pelunasan pembayaran hingga dua minggu ke depan. Jika tidak dilunasi, perajin akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum

http://www.kompas.com/data/photo/2009/07/10/0818109p.jpg

Ketua Koperasi Perajin Kaus Suci Bandung Marnawie Munamah, Kamis (9/7) di Bandung, mengatakan, sedikitnya ada tiga pelaku usaha yang masih memiliki piutang kepada tim sukses calon presiden. ”Kami akan terus menagih. Tidak ada rasa takut. Sebab, jika kami merugi, usaha kami bangkrut,” katanya.

Tunggakan pembuatan kaus seperti ini pernah terjadi saat pemilu legislatif April lalu. Pada waktu itu, sejumlah partai politik dan calon anggota legislatif dari seluruh Indonesia menunggak pembayaran kaus dan atribut kampanye sekitar Rp 10 miliar kepada perajin di sentra industri kaus di kawasan Suci.

Marnawie mengatakan, seluruh kaus pesanan tim sukses telah diselesaikan jauh sebelum masa kampanye berakhir. Namun, hingga pilpres usai, ada sejumlah nota pembayaran yang belum dilunasi. ”Tunggakan hanya dilakukan tim sukses capres nomor urut dua,” katanya.

Menurut Marnawie, perajin cukup mengalami kesulitan menagih pembayaran tunggakan itu. Bahkan, pengurusan pembayaran terkesan berbelit dan terkadang sedikit berbau intimidasi.

Yoga Bujana, salah seorang perajin kaus dari Bima Advertising, mengatakan, ada sebanyak 132.000 kaus dengan harga Rp 5.400 per lembar yang dibuat atas permintaan dari tim sukses secara lisan, tetapi setelah kaus dikirim, justru tidak jadi ditebus. Harga per potongnya Rp 5.400. ”Ada puluhan perajin yang mengalami nasib sama.”

Yoga mengakui, saat pesanan dari tim sukses tersebut disanggupi, tidak disertai dengan surat kontrak.

Hal itu dilakukan karena pesanan dilakukan saat menjelang akhir masa kampanye, di mana kebutuhan kaus sangat mendesak dan jumlah permintaan meningkat.




0 komentar:

Post a Comment

 

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

RECENT COMMENT