GOOGLE SEARCH ENGINE
Custom Search

Pasca Pilpres 2009, Golkar Tidak dalam Posisi Meminta

JAKARTA LIFE'S STYLE. Terkait pembagian kursi menteri di kabinet yang akan datang, Partai Golkar tidak dalam posisi meminta dan menolak. Hal ini disampaikan Ketua Fraksi Golkar di Parlemen, Priyo Budi Santoso, Senin (13/7) malam, seusai mengikuti rapat pengurus di Posko II Slipi di Jalan Ki Mangunsarkoro, Jakarta.

Sebelumnya, sempat tersebar kabar bahwa kubu pasangan capres-cawapres Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono menawarkan dua kursi menteri ke Partai Golkar. "Posisi Golkar pasif. Tapi, jika SBY memandang memerlukan Golkar untuk bersama-sama bergandengan tangan, kami siap," ujar Priyo.

Lantas, apakah Golkar akan berkoalisi dengan partai pemerintah setelah tanggal 20 Oktober mendatang? "Hal ini baru ditentukan pada rapimnas. Saya sendiri menyarankan, dalam, menentukan hal tersebut (koalisi), kita perlu mengacu pada kultur dan paradigma selama ini. Koalisi harus dilakukan dengan asas kesetaraan dan gayung bersambut," ujar Priyo.

Priyo menambahkan, para peserta rapat yang terdiri dari jajaran pengurus DPP Partai Golkar sempat merasa terharu terkait sikap JK yang legowo menanggapi hasil hitung cepat Pemilu Presiden 2009. "Bahkan, Pak JK mendorong agar munas dipercepat," ujarnya. Keputusan teknis munas sendiri baru dibahas pada rapimnas yang berlangsung pada tanggal 12-13 Agustus mendatang.




0 komentar:

Post a Comment

 

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

RECENT COMMENT