GOOGLE SEARCH ENGINE
Custom Search

Korupsi Telah Menempatkan Indonesia Terbelakang Secara Moral

http://d.yimg.com/hb/xp/antr/20090716/14/71995447-korupsi-jadikan-indonesia-terbelakang-secara-moral.jpg?x=180&y=180&sig=zxQmhE4zmakzSS6YwFg6HA--

JAKARTA LIFE'S STYLE.
Korupsi telah menempatkan bangsa Indonesia, yang dulu dikenal sebagai bangsa yang santun, menjadi bangsa terbelakang secara moral dan etika, kata Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Prof Dr Edy Suandi Hamid MEc.

"Kondisi itu disebabkan rambu-rambu ajaran agama, keluhuran budaya, dan kesantunan bermasyarakat menjadi hilang akibat korupsi," katanya pada seminar membangun budaya anti korupsi di Kampus Terpadu UII Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, beragam indikator internasional, baik "corruption perception index" maupun "world governance indicators" menunjukkan bangsa ini gagal menjadi bangsa yang jujur sehingga korupsi membudaya.

"Data `transparency international` juga menunjukkan Indonesia pada 2006 menjadi negara dengan `corruption perception index` urutan 130 dari 160 negara," katanya.

"World governance indicators" menunjukkan efektivitas pemerintahan, kualitas regulasi, penegakan hukum, dan kontrol terhadap korupsi sebagai elemen penting dalam pemberantasan korupsi mengalami tren negatif dibandingkan sebelum masa reformasi.

Ia mengatakan, korupsi juga pada dasarnya menjadi penggerus hak-hak rakyat atas kesejahteraan dan kehidupan yang lebih baik. Kegagalan membendung korupsi mengakibatkan masih tingginya jumlah penduduk miskin dan pengangguran.

Warga miskin pada 2008 mencapai 34,96 juta atau 15,42 persen total penduduk. Penduduk yang masuk dalam tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2009 mencapai 8,14 persen atau 9,26 juta orang.

"Hal itu merupakan gambaran masih lemahnya efektivitas kebijakan bagi rakyat akibat masifnya korupsi," kata Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) itu.

Ia mengatakan, perkembangan korupsi akhir-akhir ini juga menunjukkan adanya gejala atau upaya sistematis untuk menghadang pencegahan dan pemberantasan korupsi.

Kondisi itu, menurut dia, tentu saja mengkhawatirkan karena dampak korupsi yang begitu besar seharusnya menjadi musuh bersama dan bukannya dilindungi.

"Oleh karena itu, upaya membangun budaya antikorupsi mutlak harus diwujudkan, sehingga Indonesia yang bersih dari korupsi dapat tercapai," katanya.




0 komentar:

Post a Comment

 

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

RECENT COMMENT