"Beliau the real presiden," ucap pengamat politik J. Kristiadi saat peluncuran buku "Jusuf Kalla The Real President" di toko buku Gramedia Grand Indonesia Jakarta, Sabtu ( 20/6 ). Ikut hadir dalam peluncuran tersebut wartawan senior Rosihan Anwar serta editor A. Suruji.
Namun, Kristiadi mengatakan sikap cepat JK dalam bertindak tersebut dapat membawa ke arah negatif yang dianggap kurang komprehensif. "Ia terlalu cepat jadi terperosok dalam suatu yang dangkal," ujarnya.
Senada juga dikatakan Rosihan Anwar yang mengatakan bahwa sejak pertama bertemu dengan JK, ia langsung memiliki perasaan bahwa JK sosok seorang yang terbuka dan baik.
Rosihan menceritakan pengalaman menariknya ketika meliput kampanye terakhir JK di Cirebon pada tahun 2004 . Menurutnya, saat itu JK berkata kepadanya bahwa dalam rapat seperti ini yang penting adalah psikologi, substansi nomor dua. "Nomor satu ialah mengadakan tali batin dengan yang hadir. Bila itu terjadi, mereka akan senang," ucap Rosihan menirukan perkataan JK.
Ternayata benar, lanjutnya, JK saat itu berbicara dengan gaya slogan dan penuh percaya diri di depan para kyai. "Kita perlu pemimpin, jujur, amanah, cerdas, sejutu?" tiru Rosihan.
Rosihan juga menceritakan peran JK yang penting dalam perdamaian Aceh dengan secara aktif berhubungan dengan mediator mantan Presiden Finlandia. "Praktis tiap malam JK menggunakan HP satelit menghubungi delegasi di Helsinki. Dia arahkan taktik dan strategi yang harus ditempuh," ucapnya.
Berkat goodwill kedua pihak, lanjutnya, perundingan di Helsinki berhasil. "JK senantiasa 'on top the negotiation' ," tegasnya.
Ketika ditanya tentang pernyataan JK yang hanya menjadi bumper keputusan pemerintah yang dinilai tidak populer, menurutnya, pernyataan tersebut merupakan strong words. "Kata-kata keras yang diucapkan oleh orang kecewa yang merasa ditinggalkan mitra sekerja," ucapnya.
Sedangkan A. Suruji mengatakan, proses dalam membuat buku tersebut sangat singkat untuk mengejar momentum pemilu. "Idenya dari teman-teman yang ikut rombongan Wapres," ungkapnya. Menurutnya, sosok JK adalah seorang yang optimisme serta semangat dalam bekerja. "Kita butuh pemimpin yang melihat persoalan dengan optimistis," tegasnya.
Buku setebal 253 halaman tersebut merupakan kumpulan artikel yang ditulis oleh banyak wartawan dari berbagai media massa. Tulisan tersebut dikelompokkan dalam tema-tema tertentu, yaitu JK the real Presiden, Slumdog Presiden, JK Golkar, JK visi ekonomi, JK diplomasi, JK demokrasi, kebangsaan, agama, JK Aceh, serta JK kesan wartawan.
Penulis dari artikel-artikel tersebut antara lain Rosihan Anwar, Syafi'i Ma'arif, Jusuf Wanandi, J. Kristiadi, Husain Abdullah, Budiarto Shambazy, Mochtar Pabottingi, Eep Saefulloh Fatah, dan lainnya.
0 komentar:
Post a Comment