GOOGLE SEARCH ENGINE
Custom Search

Akhir Tragis Sang Pengacara HAM, Mantan Presiden Korsel Roh Moo-hyun (62)



Kabar kematian mantan Presiden Korsel Roh Moo-hyun (62) sungguh memilukan dan tragis. Roh dipastikan tewas bunuh diri setelah melompat dari sebuah tebing di belakang rumahnya di daerah terpencil, Sabtu (23/5).

Skandal korupsi yang membelitnya membuat Roh nekat mengakhiri hidup. Sebuah fakta ironis yang menggegerkan Korea. Roh adalah mantan pengacara hak asasi manusia. Dia menjadi Presiden Korsel dari 2003 hingga 2008. Dia dikenal luas sebagai politisi bersih di negara dengan sejarah panjang korupsi. Namun, dia dan keluarganya dalam beberapa pekan terakhir diguncang skandal suap.

Bulan lalu, pengacara negara memeriksa Roh selama 13 jam dengan tuduhan menerima suap 6 juta dollar AS dari seorang pengusaha Korsel ketika masih menjabat presiden. Sebuah tuduhan yang sangat memalukan Roh.

"Saya tidak mempunyai muka lagi di mata rakyat. Saya mohon maaf mengecewakan Anda," kata Roh dengan raut muka sedih kepada wartawan pada 30 April 2009, sebelum meninggalkan rumahnya di Seoul untuk memenuhi panggilan jaksa.

Roh menjadi presiden setelah kemenangan mengejutkan dalam Pemilu 2002. Dalam kampanye ia berikrar tidak akan menjadi antek AS, sebuah janji yang memukau pemilih muda. Ia melanjutkan kebijakan pendahulunya, Presiden Kim Dae-jung, yakni "Kebijakan Sinar Matahari", dengan menawarkan bantuan kepada Korea Utara untuk mewujudkan rekonsiliasi. Di bawahnya, Korsel mengadakan konferensi di Pyongyang dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Il pada 2007.

Roh lahir dari keluarga petani miskin. Ia melanjutkan ke SMA perdagangan dan tidak pernah kuliah. Ia belajar sendiri agar lulus ujian menjadi pengacara. Dengan keuletannya ia akhirnya menjadi pengacara top di bidang hak asasi manusia (HAM). Kasus terkenal yang pernah ditangani termasuk ketika membela para mahasiswa yang dituduh melanggar undang-undang militer. Roh juga pernah ditangkap dan izin kepengacaraannya dicabut karena mendukung demo buruh yang dianggap melanggar hukum.

Roh menghadapi impeachment pada 2004 karena berkampanye untuk memilih kandidat dari Partai Uri dalam pemilihan parlemen. Dia dianggap melanggar aturan netralitas sebagai presiden. Dua bulan kemudian dia kembali berkuasa setelah pengadilan membatalkan impeachment tersebut.

Popularitas Roh kemudian jatuh di tengah kecaman terhadap kebijakan ekonominya. Kebijakan keamanan Roh yang dianggap pro-Korea Utara juga menjadi penyebab popularitasnya anjlok.

Iklan Kerja Online

Order Champix Online


0 komentar:

Post a Comment

 

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

RECENT COMMENT