Gerindra Tolak Ketua Fraksinya Dipecat BK DPR

Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menolak keputusan Badan Kehormatan (BK) DPR RI terkait pemecatan terhadap keanggotaan ketua fraksinya, Widjono Harjanto, karena absen bertugas lebih dari dua tahun.

Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Ahmad Muzani mengatakan pihaknya menolak karena keputusan BK tersebut sepihak dan tidak mengikat.

Menurut Muzani, tak pernah ada permintaan klarifikasi dari BK kepada yang bersangkutan dan fraksi Partai Gerindra. Padahal, selama ini Fraksi Partia Gerindra telah mengirimkan surat keterangan dokter bahwa Widjono Harjanto tengah sakit parah.

"Jadi, BK menggunakan data sepihak dan itu penzoliman," kata Muzani di gedung DPR, Jakarta, Selasa(20/3/2012).

Muzani mengatakan, fraksinya akan mengabaikan keputusan BK tersebut karena tidak ada keterwakilan Gerindra di badan tersebut.

"Dalam pembahasan tata acara BK, pada awal penyusunan draf ini akan disahkan di Sidang Paripurna, kami memprotes bukan materinya. Tapi, protes karena Gerindra tidak diakomodir dalam BK. Itu tidak adil. Kami tetap menuntut hak kami untuk duduk di BK. Tapi, dengan alasan rumus ini itu dan sudah kesepakatan awal, lantas tidak diakomodir," papar Muzani menceritakan fraksinya yang tidak kebagian jatah kursi di BK.

Anehnya, justru Muzani mengaku fraksinya sadar bahwa Widjono Harjanto sudah tidak bertugas selama lelih dari dua tahun. Namun, tidak segera melakukan Pergantian Antar-Waktu (PAW) keanggotaan.

Lebih lanjut Muzani mengatakan, fraksinya akan mengajak komunikasi para anggota BK dan pimpinan DPR untuk membahas masalah ini. Ia berharap masalah ini dapat diselesaikan secara politik.

TRIBUNNEWS.