JAKARTA LIFE'S STYLE
Buku 'Membongkar Gurita Cikeas' masih hilang, lebih tepatnya 'ngumpet' dari peredaran. Buku kontroversial itu ternyata masih menunggu untuk dilepas ke pasaran bebas, di lima kota."Masih ada di distributor-distributor di lima kota. Jakarta, Bandung, Semarang, Malang, dan Surabaya," kata si pengarang, kata George Junus Aditjondro, dalam perbincangan di Apa Kabar Indonesia Pagi TvOne, Senin 28 Desember 2009.
George mengakui ada 'ketakutan' dari beberapa toko buku besar untuk menjual buku karangannya itu. Seperti misalnya, lanjut George, toko buku Gramedia yang masih menunggu Komnas HAM untuk dapat menjual buku yang mengkritik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
"Gramedia masih menunggu surat jaminan dari Komnas HAM lalu baru akan keluarkan. Karena mereka-mereka (toko buku) ini yang mengalami tekanan yang pertama," ujar pengajar di Universitas Newcastle, Australia ini.
Seperti diketahui, buku yang berisi dugaan keterlibatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarganya dalam kasus Century. Yayasan-yayasan yang dikelola keluarga Cikeas juga disebut sebagai motor dalam mencari dukungan politik dan mencari dana.
'Membongkar Gurita Cikeas' sudah menarik perhatian publik meski baru akan diluncurkan pada Rabu 30 Desember 2009 pukul 12.00 WIB di Doekoen Cafe, Graha Permata Pancoran, Blok A, Pancoran.
Juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, mengaku SBY prihatin atas penerbitan buku itu. "Di dalam buku itu disebutkan dengan fakta-fakta yang sepertinya tidak akurat dan tidak mengandung kebenaran yang hakiki. Ini yang diprihatinkan presiden," kata dia di kediaman SBY di Cikeas, Bogor, Sabtu 26 Desember 2009.(vivanews)
0 komentar:
Post a Comment