JAKARTA LIFE'S STYLE. Sebelum meledakkan dua hotel di Mega Kuningan, dua pelaku bom bunuh diri, Nana Maulana dan Dani Dwi Permana, serta salah satu aktor intelektual, Ibrohim alias Boim, sempat tinggal bersama di sebuah rumah kontrakan di Jalan Pondok Jaya, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, selama satu setengah bulan, dari tanggal 2 Juni-17 Juli 2009, bukan tiga pekan seperti yang dilaporkan sebelumnya.
Demikian disampaikan Ketua RT 01, Linda, setelah bertemu dengan pemilik kontrakan, Ny Wiwid dan Sugondo, Rabu (12/8) sore, di rumahnya, yang bersebelahan dengan rumah kontrakan. Menurut Linda, pemilik rumah tersebut sama sekali tidak menaruh curiga dengan tiga pria penyewa tersebut. Mereka pun terhenyak ketika menyaksikan rekaman CCTV terkait aksi bom bunuh diri yang disiarkan berulang kali oleh stasiun televisi.
Karena takut, mereka segera melaporkan hal tersebut kepada salah seorang kerabatnya yang berprofesi sebagai polisi. "Bapak Sugondo akhirnya diperiksa Densus 88," ujar Linda. Masih menurut Sugondo, seperti yang disampaikan Linda, ketiganya keluar kontrakan pada tanggal 17 Juli. Boim keluar sekitar pukul 06.00 dan berpamitan dengan alasan diterima kerja di sebuah perusahaan di kawasan Tanjung Priok. Selisih setengah jam, Nana dan Dani meninggalkan kontrakan dijemput langsung oleh Eko.
Diceritakan, Eko datang ke kontrakan dengan luas sekitar 30 meter persegi itu dengan membawa troli berisi tanaman. Sesaat setelah kepergian mereka, seperti diberitakan, dua bom berdaya ledak rendah menghancurkan sebagian bangunan Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton. Sayangnya, ketika hendak dimintai konfirmasi, Sugondo menutup diri dan tidak bersedia menemui wartawan.
Read : http://buyingsguide.blogspot.com
Read : http://bekasijakarta.blogspot.com
Read : http://bukalowongankerja.blogspot.com
0 komentar:
Post a Comment