GOOGLE SEARCH ENGINE
Custom Search

Menurut Kapolda Jateng, Ahmadi atau ZA mengaku dipersiapkan sebagai pelaku bom bunuh diri.

JAKARTA LIFE'S STYLE. Pada Kamis 23 Juli 2009, Kepala Kepolisian Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Alex Bambang Riatmojo mengumumkan Detasemen Khusus 88 telah menangkap seseorang berinisial ZA di Cilacap. ZA diduga sebagai calon pelaku bom bunuh diri yang merupakan jaringan Noordin M Top.

ZA yang dimaksud Kapolda kemungkinan besar adalah Ahmadi alias Ahmadi Jenggot, warga Desa Sikanco, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap. Menurut Kepala Desa Sikanco, Suparno, Ahmadi justru menyerahkan diri ke Densus 88 Polda Jawa Tengah.

"Dia waktu itu datang diantar kepala dusun, ketakutan karena masyarakat mengaitkannya dengan teroris," kata Suparno ditemui di rumahnya, Kamis 23 Juli 2009 malam. Suparno mengaku dia ikut mengantar Ahmadi ke Semarang.

Ahmadi, lanjut dia, selama ini memang dekat dengan Saefudin Zuhri, yang sebelumnya telah ditangkap Densus 88. Saefudin Zuhri diduga terkait jaringan teroris Noordin M Top dan berperan sebagai penyuplai senjata.

Tak hanya dikenal dekat dengan Saefudin Zuhri, Ahmadi juga sering mengikuti pengajian di Pondok Pesantren Al-Muaddib yang dipimpin Bahrudin Latif alias Baridin yang diduga mertua Noordin M Top.

Sebelum ditangkap Densus, kata Suparno, Ahmadi memilih menyerahkan diri. "Dia mengaku resah," tambah dia.

Mengapa harus jauh-jauh ke Semarang bukan ke Polres Cilacap? "Kalau di Polres kan tidak ada Densus, makanya langsung ke Semarang," tambah dia.

Suparno mengaku tak mengetahui informasi bahwa Ahmadi adalah calon pelaku bunuh diri. Menurut dia, mungkin pengakuan tersebut adalah hasil pemeriksaan Densus 88.

Sementara istri Ahmadi belum mau ditemui. Rumah penjual alat-alat rumah tangga itu lengang, tanpa dikelilingi garis polisi.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah mengatakan ZA mengaku telah direkrut dan dibina sejak tahun 2001 oleh seseorang yang diduga sebagai gembong teroris nomor satu di Asia Tenggara, Noordin M Top dan rekan-rekannya. Seperti calon bomber lainnya, ZA mengaku telah dicuci otaknya dengan iming-iming masuk surga dan ditemani para bidadari.

"ZA kesehariannya bekerja sebagai penjual alat peralatan rumah tangga seperti sapu, sulak dan keset. Dia ditangkap dalam operasi khusus Tim Densus 88 Polda Jawa Tengah," kata Alex Bambang saat memberikan pengarahan soal pengamanan swakarasa kepada lurah dan camat di Gedung Diamond Convention Centre, Solo, Kamis 23 Juli 2009.

Dalam pemeriksaan, kata Bambang, ZA mengaku siap meledakan dirinya. "ZA mengaku telah disiapkan sebagai pengebom bunuh diri untuk jihad melawan musuh-musuh Islam," tambah dia.

Cilacap jadi sorotan pasca peristiwa bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton, Jumat 17 Juli 2009. Apalagi setelah Kepala Kepolisian RI, Jenderal Bambang Hendarso Danuri menyebut bom yang digunakan di dua hotel mewah itu identik dengan temuan bom di Cilacap.

Pada 14 Juli 2009, tiga hari sebelum peledakan di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton, Densus 88 menemukan alat-alat elektronik, kabel-kabel, lengkap dengan petunjuk rangkaian yang diduga alat membuat bom rakitan di kebun belakang milik Baridin, yang jaraknya sekitar 200 meter dari rumah. Alat membuat bom rakitan itu berada di dalam di jerigen biru, ditimbun dalam tanah.

Pada Rabu 22 Juli 2009, Densus 88 menangkap kembali Ariani Rahma yang diduga istri Noordin M Top. Dia ditangkap bersama ibunya, Tuti.





0 komentar:

Post a Comment

 

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

RECENT COMMENT