JAKARTA LIFE'S STYLE. Ketua Umum PSSI Nurdin Halid menyatakan kerugian materi akibat pembatalan kedatangan Manchester United ke Indonesia sekitar Rp 30-50 miliar. Lebih dari itu, kerugian yang lebih besar adalah hilangnya kesempatan Indonesia merebut tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 2022. Peristiwa ini bom mega kuningan ini mencitrakan Indonesia sebagai negara yang tidak aman.
Hal itu ditegaskan Nurdin Halid seusai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat (17/7) sore ini. Ia didampingi Sekjen PSSI Nugraha Besoes dan pengurus PSSI lainnya. "Kalau antara panitia dengan agen MU di Jakarta tidak ada MoU mengenai tanggungan kerugian secara bersama maka panitia akan merugi sampai Rp 30-50 miliar. Sebab, penyelesaian pembayaran terhadap agen MU sudah selesai sekitar Rp 22 miliar. Kalau tidak ada MoU berarti panitia yang menanggung keseluruhan. Akan tetapi, kerugian yang besar buat PSSI adalah buyarnya kesempatan kita menunjukan tuan rumah yang baik dalam menyelenggarakan event internasional. khususnya, tuan rumah piala dunia 2022 mendatang," jelas dia.
Menurut Nurdin, dalam pertemuan dengan wakil presiden ia juga menyatakan berusaha untuk terus mendatangkan MU ke Indonesia dengan jaminan keamanan dari pemerintah. "Sebetulnya kami ingin bertemu dengan Presiden namun Presiden sangat sibuk sekali karena itu saya datang kepada Wapres. Saya minta Wapres untuk memberikan jaminan bersama kepolisian, akan tetapi kelihatannya sulit karena risiko keamanan yang mungkin saja masih terjadi. Pemerintah ingin fokus menangkap pelakunya lebih dulu. Karena, kalau tidak jangan-jangan pelaku itu masih ada pada saat MU masih datang sehingga risikonya jauh lebih besar," jelas Nurdin.
Read : http://buyingsguide.blogspot.com
Read : http://bekasijakarta.blogspot.com
Read : http://bukalowongankerja.blogspot.com
0 komentar:
Post a Comment