"Tidak ada yang istimewa dari Ibrahim, dia rajin sholat di masjid," ujarnya saat didatangi wartawan, Kamis (22/7).
Sedangkan pemilik warung depan kosan, Ila (40), menceritakan, Ibrahim memiliki ciri-ciri tinggi badan sekitar 170 cm, kulit putih, rambut belah pinggir kiri, dan pendiam. "Jidatnya lebar dan dia cakep. Tidak seperti di gambar ini, bibirnya juga tidak begini," kata dia saat ditunjukan foto rilis pelaku oleh wartawan.
Saat hari kasih sayang atau Valentine, Ibrahim sering membawa bunga untuk tetangganya. "Dia suka bawa bunga dari tempat kerjanya, kalau valentine dia kasih mawar," ujar dia sambil menunjuk pot-pot bunga depan rumahnya.
Menurut Andi Suhandi, teman satu kos dan juga bekerja sebagai florist atau penata bunga, Ibrahim tergolong orang yang pendiam. "Kami sering berangkat dan pulang kerja bareng, sore-sore juga ngobrol, tentang apapun, termasuk agama, tidak ada yang aneh," ujarnya.
Namun sejak Juni lalu, Ibrahim tidak lagi tinggal di kosan berwarna krem itu. "Dia pamit pindah ke Condet, rumah kakaknya. Tapi dia masih suka main ke kosan" kata dia.
Menurut Andi, dia terakhir bertemu dengan Ibrahim pada Rabu pekan lalu, sekitar pukul 16.00 WIB di toko bunga tempat mereka bekerja. "Dia sibuk bikin bunga round table di lantai dua, ballroom."
Hari Kamis, Andi libur dan pulang ke Bogor. Sedangkan saat bom meledak, dia dalam perjalanan menuju kantornya. "Sejak Rabu itu saya tidak melihat dia lagi."
Andi dan teman-temannya sempat diperiksa penyidik Markas Besar Polri sejak Minggu malam. Pertanyaan penyidik seputar kepribadian dan kebiasaan Ibrahim. "Kami ditanya-tanya sampai kemarin (Rabu), KTP saya saja masih di Mabes Polri," kata dia.
Selain memeriksa teman kosan Ibrahim, Malik mengatakan, penyidik juga memeriksa rumah kontrakannya itu. "Tapi mereka tidak membawa apa-apa dari rumah kontrakan saya," ujarnya.
Nama Ibrahim muncul dalam pencarian pelaku bom lantaran, penata bunga Hotel Ritz Carlton itu menghilang sejak bom meledak pada Jumat pekan lalu. Upaya polisi mencari Ibrahim antara lain mencocokkan DNA dia dengan keluarganya dengan potongan tubuh yang diduga pelaku bom. Hasilnya, tidak ada kecocokan antara keluarga Ibrahim dengan serpihan tubuh yang terkoyak akibat bom.
Read : http://buyingsguide.blogspot.com
Read : http://bekasijakarta.blogspot.com
Read : http://bukalowongankerja.blogspot.com
0 komentar:
Post a Comment