Suci (25), bagian penjualan pada Toko Pasar Pagi, Kota Tegal, Senin (25/5) mengatakan, sejak sebulan lalu, harga gula pasir terus naik secara bertahap. Sebelumnya, harga gula pasir untuk penjualan grosir hanya Rp 7.000 per kilogram. Pada tiga hari lalu, harga gula pasir masih Rp 7.500 per kilogram. Namun, saat ini harga gula pasir mencapai Rp 7.800 per kilogram.
Selain gula pasir, harga gula merah juga naik dari Rp 68.000 menjadi Rp 72.000 per bal isi 10 kilogram. "Kalau yang ukurannya kecil malah lebih mahal, mencapai Rp 75.000 per bal," ujarnya.
Menurut dia, kenaikan harga gula merah akibat berkurangnya pasokan. Sebelumnya, ia bisa mendapatkan 30 bal gula merah setiap dua hari sekali. "Namun saat ini, pasokan gula merah hanya diperoleh setiap satu pekan sekali. Bahkan kadang, satu minggu lebih baru mendapat pasokan dari Purbalingga," katanya.
Padahal, permintaan gula merah sangat tinggi, mencapai 10 bal per hari. Permintaan terbesar berasal dari pedagang eceran dan pedagang kue. Akibat terbatasnya pasokan, ia mengaku sering kekurangan.
Hanifah (35), pedagang sembako di Pasar Pagi Kota Tegal, mengatakan, harga eceran gula pasir dan gula merah memang naik. Ia mengaku menjual gula pasir Rp 8.200 per kilogram, dari sebelumnya Rp 8.000 per kilogram. Adapun harga gula merah eceran Rp 8.500 hingga Rp 9.000 per kilogram.
Selain gula pasir dan gula merah, harga telur juga naik dari Rp 11.500 menjadi Rp 12.000 per kilogram. Kenaikan harga tersebut, menurut Hanifah, karena permintaan dari masyarakat meningkat. Hal tersebut seiring dengan dimulainya musim hajatan.
Mengeluh
Kenaikan harga gula pasir dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya dikeluhkan, baik oleh masyarakat, maupun pedagang makanan. Eri (25), pedagang pukis dan kue basah lainnya di kawasan Pasar Pagi Kota Tegal mengatakan, kenaikan harga gula pasir, yang berlangsung terus menerus, menurunkan keuntungan.
Meskipun demikian, ia mengaku tidak berani menaikkan harga jual makanan. "Rata-rata, satu potong pukis dijual Rp 1.000. Ini saja sudah banyak yang menawar, apalagi kalau dinaikkan, pasti tidak laku," katanya.
Susi, pedagang latokpia di Jalan Ahmad Yani Kota Tegal, juga mengaku terbebani dengan kenaikan harga gula pasir. Meskipun demikian, ia tidak berani menaikkan harga karena takut kehilangan pelanggan. Latokpia tersebut dijual Rp 700 per buah. Untuk mengatasi kenaikan harga gula pasir, ia memperkecil ukuran latokpia.
0 komentar:
Post a Comment