"Anggaran flu burung sampai Maret belum terpakai, itu dialihkan untuk flu babi. Masih ada sekitar Rp 38 miliar sudah ada. Tetapi nanti saya cek lagi," kata Menkeu sekaligus Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati saat ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (28/4).
Ia melanjutkan, flu babi akan memengaruhi perekonomian pada bulan-bulan pertama di mana situasi dianggap mencekam sehingga jumlah orang yang bepergian ke luar negeri semakin menyusut.
"Dampak pada perekonomian sama seperti SARS pada bulan-bulan pertama akan ada situasi yang dianggap mencekam sehingga ada dampak pada jumlah orang bepergian terutama ke negara sumbernya. Ini akan mempengaruhi perekonomian. Potensi untuk itu selalu harus diwaspadai," paparnya.
Dari sisi mekanisme, kata Menkeu, untuk penanganan flu babi ini lebih mirip penanganan SARS daripada flu burung. "Artinya, kalau flu babi penularannya berhubungan dengan trafik dari manusia ke manusia," ujarnya. Karena itu, untuk menjaga keamanan Indonesia pemerintah membuat sejumlah prosedur, termasuk membuat peralatan untuk memonitor masuk dan keluarnya penumpang dari luar negeri.
Saat ini pemerintah senantiasa waspada akan kemungkinan terburuk. "Sikap pemerintah adalah prepare for the worst," tuturnya.
0 komentar:
Post a Comment