GOOGLE SEARCH ENGINE
Custom Search

Mengapa Century Berpotensi Sistemik

JAKARTA LIFE'S STYLE

Bank Indonesia sore ini, Minggu 29 November 2009, menyatakan alasan penyelamatan Bank Century (kini Bank Mutiara), saat kolaps pada 2008 lalu. Bank Indonesia juga menjelaskan alasan pernyataannya mengenai dampak sistemik yang terjadi bila bank milik Robert Tantular itu tidak diselamatkan.

Dalam laman resmi Bank Indonesia, menyatakan kegagalan Bank Century terjadi di tengah-tengah situasi dan kondisi ekonomi dan sistem perbankan domestik yang genting, karena terkena dampak krisis keuangan global. Kondisi ini mencapai puncaknya pada November 2008 ketika tekanan pada pasar modal, valuta asing, serta stabilitas nilai tukar semakin meningkat.

Arus modal keluar Indonesia meningkat seperti tercermin pada menurun tajamnya kepemilikan asing di Sertifikat Bank Indonesia, Surat Utang Negara, dan saham di pasar modal, sehingga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika mencapai lebih dari Rp12.000 per dolar AS.

Selain itu sistem perbankan mengalami keketatan likuiditas yang diikuti dengan segmentasi pasar uang antarbank (PUAB). Situasi dan kondisi yang genting ini menyebabkan risiko-risiko yang dihadapi perbankan meningkat drastis. Indeks Kestabilan Finansial naik tajam yang mencerminkan tingginya kemungkinan terjadi krisis keuangan di Indonesia.

Mencermati kegentingan situasi yang ada, maka jika Bank Century tidak diselamatkan akan memberikan dampak berantai (contagion effect) yang dapat menciptakan instabilitas pada sistem keuangan dan perekonomian nasional mengingat kondisi perekonomian global saat itu.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada 20 November 2008 akhirnya memutuskan Bank Century harus diselamatkan karena ditengarai sebagai bank gagal yang berpotensi sistemik.(VIVAnews)

0 komentar:

Post a Comment

 

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

RECENT COMMENT