''Setiap hari, kasus serius flu babi semakin berkurang dan kematian akibat flu ini juga mengalami penurunan,'' kata Menteri Kesehatan Meksiko, Jose Angel Cordova, dalam sebuah konferensi pers, di Mexico City, Ahad (3/5).
Cordova mengatakan dari 100 lebih orang meninggal dunia yang dicurigai akibat terjangkit virus H1N1 ini, 19 di antaranya positif meninggal dunia akibat virus itu. Pasien yang dibawa ke rumah sakit karena mengalami gejala flu juga kian berkurang.
Dengan demikian, jelas Cordova, situasinya semakin stabil. Ini diantaranya disebabkan oleh kepatuhan warga Meksiko untuk tetap tinggal di rumah dan menghindari untuk membentuk kerumunan. Mereka juga menggunakan gel.
Sejumlah pejabat AS, berbesar hati melihat perkembangan yang terjadi di Meksiko. Namun mereka menegaskan masih terlalu dini bagi semua pihak untuk bersikap santai. ''Kami masih tetap waspada,'' kata dr Anne Schuchat, dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Menurut Schuchat, pihaknya telah berkali-kali melihat suatu hal terlihat lebih baik namun kemudian kembali memburuk. ''Saya pikir, untuk sementara waktu pemerintah Meksiko bisa bernafas lagi,'' jelasnya.
WHO menyatakan sebanyak 15 negara telah mengalami 615 infeksi virus flu babi. Ini tak termasuk kasus yang terjadi di Irlandia, Italia, dan Kosta Rika. Di AS, terdapat 160 kasus flu babi yang terjadi di 21 negara bagian. Kini kasus flu babi telah ditemukan di 18 negara.
Di Jenawa, Swiss, WHO menyatakan bahwa lembaga ini masih menunggu perkembangan di lapangan. Menurut mereka, virus H1n1 ini belum menyebar di luar Amerika Utara yang akan menjadi dorongan bagi lembaga ini menaikkan tingkat kesiagaan dari fase 5 ke fase 6.
Namun Direktur Global Alert and Response WHO, Michael Ryan, menyatakan kemungkinan peningkatan fase kesiagaan itu bisa terjadi dalam waktu dekat. Jika peningkatan kesiagaan ke fase 6 dilakukan maka ini berarti WHO menyatakan pandemi flu babi.
''Saya masih mempertimbangkan bahwa sebuah pandemi terjadi sebab kita bisa melihata bahwa penyakit ini menyebar,'' kata Ryan.
Di Hong Kong, polisi melakukan karantina terhadap sebuah hotel setelah diketahui seorang warga Meksiko terjangkit virus flu babi. Rencananya, hotel itu akan dikarantina selama sepekan. Di dalam hotel tersebut terdapat 300 tamu dan staf hotel.
Menurut Jong-Wha Lee, dari Asian Development Bank (ADB), sektor perdagangan dan wisata di Asia bisa terpukul oleh merebaknya flu babi ini. Namun kasus merebaknya Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) pada 2003 lalu, membuat Asia lebih siap menghadapi flu babi.
''Saya pikir, Asia telah siap sebab wilayah ini telah memiliki pengalaman yang baik dalam menghadapi SARS,'' kata Jong. SARS awalnya menjangkiti wilayah Cina Selatan pada 2002. Kemudian mulai menyebar pada 2003.
0 komentar:
Post a Comment