JAKARTA LIFE'S STYLE. Sedikitnya empat pelajar Indonesia yang sedang mengikuti program home stay pertukaran pelajar dan pemuda Asia Timur dan Jepang (Jenesys) terserang penyakit flu H1N1. Dua di antaranya positif terinfeksi, sedangkan dua lainnya masih dalam status karantina.
Demikian disampaikan Wakil Dubes RI untuk Jepang Ronny P Yuliantoro di Tokyo, Senin, usai menerima laporan dari Kementerian Luar Negeri Jepang, yang menangani program tersebut.
Dua siswa yang terinfeksi flu H1N1 itu adalah seorang pelajar home stay di daerah Takamatsu, Provinsi Kagawa (selatan Jepang) dan satunya lagi di Hakodate, Provinsi Hokkaido (utara Jepang).
"Laporan ini sudah disampaikan Dubes Jusuf Anwar ke Jakarta, dan KBRI Tokyo juga sudah mengirimkan diplomatnya untuk memastikan kondisi para pelajar yang terinfeksi flu babi di kedua daerah tersebut," kata Ronny lagi.
KBRI Tokyo juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat serta koordinator program Jenesys mengenai penanganan medis yang telah dilakukan dan tindak lanjut bagi proses penyembuhannya.
"Hal itu dilakukan sebagai bagian dari pelayanan dan perlindungan warga negara Indonesia," kata Ronny.
Saat ini tercatat seratus pelajar dari Indonesia yang mengikuti program Jenesys tahun 2009. Indonesia secara rutin mengirimkan seratus pelajarnya setiap tahun.
Program Jenesys merupakan program pertukaran pelajar setingkat sekolah menengah atas yang diikuti juga kalangan dari pesantren yang bertujuan untuk memperkenalkan Jepang kepada negara-negara lain.
Di Jepang sendiri hingga akhir Juni 2009 tercatat sekitar 1.000 kasus flu H1N1 yang menyerang warganya (kebanyakan menyerang kalangan pelajar), namun tidak satu pun yang meninggal dunia akibat flu jenis baru tersebut.
Read : http://buyingsguide.blogspot.com
Read : http://bekasijakarta.blogspot.com
Read : http://bukalowongankerja.blogspot.com
0 komentar:
Post a Comment