Kalangan Komisi Pemilihan Umum bersyukur mantan presiden Megawati Soekarnoputri akhirnya berjabat tangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dua tokoh ini dikenal jarang berkomunikai. Berbagai upaya mempertemukan keduanya sudah dicoba. Salah satunya melalui Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa yang bertandang ke rumah Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta, nenerapa waktu lalu.
Kedatangan Hatta, yang mengaku diutus SBY tersebut, dalam rangka menyambung komunikasi yang hampir lima tahun terputus. Sabtu (30/5) ini, Mega-SBY bersalaman dua kali di kantor KPU Jalan Imam Bonjol, Jakarta.
Komisioner yang mengepalai Kelompok Kerja Pendaftaran Calon, Syamsulbahri, mengatakan tak menyangka Megawati akhirnya bersedia bersalaman dengan Yudhoyono. “Luar biasa,” kata Syamsul usai pengundian nomor urut di kantornya, Jakarta.
Megawati dan Yudhoyono bersalaman dua kali saat pengundian nomor urut. Pertama, jabat tangan dilakukan setelah Megawati tiba di ruang sidang utama gedung KPU. Ketika itu, SBY berdiri meninggalkan mejanya langsung mengulurkan tangan ke Megawati.
Jabat tangan berikutnya berlangsung setelah penyerahan berita acara penetapan calon dan nomor urut. Usai menunjukkan nomor urut satu yang diperolehnya, Megawati berjalan menuju meja yang disediakan KPU. Setelah beberapa langkah, Megawati kembali dan menghampiri SBY. Ia pun mengulurkan tangan dan menjabat Yudyohono tanpa mengucapkan satu patah katapun.
Dua kali jabat tangan itu berlangsung sangat singkat. Tak ada kata-kata keluar dari Megawati maupun SBY. Tapi, dalam hati mereka mengatakan sesuatu, tidak ada yang tahu.
Saat Megawati masih menjadi Presiden, SBY menjabat Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. SBY mundur dari jabatannya untuk mempersiapkan pencalonannya sebagai presiden. Pada Pemilu 2004 SBY berhasil "menggusur" Megawati. Sejak saat itu keduanya tak pernah bertemu.
0 komentar:
Post a Comment